Sabtu, 22 Maret 2014

Menerima Takdir Allah SWT

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr.Wb.

Pernahkan kita, ketika suatu waktu mengalami suatu hal atau kejadian yang tidak direncanakan dan kita juga tidak menginginkannya. Kemudian bagaimana sikap kita terhadap kejadian tersebut apakah menerima dengan sabar atau malah sebaliknya tidak menerimanya dan menyesali secara berlebihan, serta menganggap bahwa Allah tidak adil terhadap kita istilah kerennya "kukulutus". 
Di dalam rukun iman yang keenam yaitu beriman kepada qadha dan qadar. Maksud dari qadha adalah ketentuan, ketetapan Allah sejak zaman azali. dan yang dimaksud qadar adalah perwujudan dari qada yang berkenaan dengan segala sesuatu makhluknya yang telah ada sejak zaman azali. Kita beriman kepada qadha dan qadar maksudnya yaitu kita meyakini dengan sepenuh hati mengenai segala ketentuan dan keteetapan Allah SWT yang berlaku bagi semua makhluk hidup. Itu juga menjadi tanda kebesaran Allah SWT, dengan demikian segala sesuatu di dunia fana ini sudah diatur sama Allah SWT.
Seorang muslim harus berprasangka baik atau husnudzon kepada Allah SWT. Contohnya ketika kita sedang berdoa apabila kita tidak berprasangka baik kepada Allah SWT otomatis kita tidak yakin dengan doa kita, sehingga Allah SWT mana mungkin mengabulkan doa kita apabila kita nya aja udah tidak yakin dengan doa kita.
Dari contoh di atas sangat penting sekali kita berprasangka baik terhadap Allah SWT. Demikian pula kita harus meyakini bahwa segala ketentuan Allah SWT itu merupakan hal yang terbaik. Kita harus percaya bahwa ketika kita mengalami musibah atau kita dihadapkan dengan suatu kondisi yang tidak nyaman, kita harus percaya bahwa itu merupakan jalan yang terbaik bagi kita. Contohnya saja kisah nyata yang saya alami, dulu ketika saya masih SMA, saya sudah membayangkan 
maaf artikel ini bersambung