Selasa, 26 Februari 2013

Gejala, Penyebab, dan Dampak Obesitas


Memiliki tubuh yang proporsional merupakan dambaan setiap orang. Karena apabila tubuh kita proporsional maka mau beraktivitas apa saja bisa dilakukan, mau naik sepeda, mau main sepak bola, itu semua bisa dilakukan dengan mudah tanpa ada hambatan yang berarti. Memiliki tubuh proporsional juga bisa meningkatkan rasa percaya diri trhadap penampilan. Tetapi untuk memiliki tubuh yang proporsional itu sangat sulit sekali, terutama dalam menjaga pola makan, kegiatan sehari-hari, ataupun mengelola gangguan psikologi seperti stress dan lain sebagainya. Terkadang orang yang suka makan dan jarang beraktivitas jasmani maka orang itu lama kelamaan akan mengalami penyakit obesitas.


Gejala Obesitas

Obesitas terjadi karena penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernapasan dan sesak napas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernapasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernapasan untuk sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.
Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki). Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit. Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.

Penyebab Obesitas

Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya sebagai berikut:

  • Faktor Hereditas atau Keturunan


Sepasang suami istri, dan keduanya memiliki badan yang besar, maka kemungkinan anaknya juga beresiko gemuk kalau si anak tersebut tidak pandai-pandai dalam mengatur makanan dan pola hidup. Karena pembawaan sifat dari kedua orang tuanya yang gemuk, kemudian diurunkan kepada anaknya. Tetapi tidak semua orang apabila kedua orang tuanya gemuk maka anaknya pun akan gemuk, itu semua tergantung dari dari kebiasan dan pola hidup anak tersebut.

  • Faktor Lingkungan


Lingkungan sangat berpengaruh sekali terhadap terjadinya obesitas, Lingkungan meliputi kebiasaan makan, kebiasaan beraktivitas dan berolahraga. Apabila seseorang yang suka makan banyak dan suka makan di tengah malam ditambah lagi jarang berolahraga, maka besar kemungkinan orang itu akan mengalami obesitas karena tidak sebanding antara pemasukan makanan dengan kebutuhan energi yang diperlukan sehingga makanan tadi menjadi lemak dan terus menerus menjadi lemak semakin tebal, mulai dari di bawah perukaan kulit hingga menjalar ke organ-orrgan dan pembuluh darah sehingga terjadilah obesitas.

  • Faktor Psikis


Faktor psikis juga bisa menyebabkan obesitas, seperti orang yang terganggu jiwanya stress banyak pikiran dan lain sebagainya, sehingga pelampiasannya pada makan hingga tidak teratur dan tak terkendalikan, akibatnya orang itu bisa mengalami obesitas

 Dampak Fisik dan Psikis

Obesitas merupakan penyakit yang sangat berbahaya, bukan hanya kelebihat berat badan saja atau tidak bisa bergerak cepat, obesitas bisa memicu penyakit yang lainnya seperti diabetes, hipertensi, stroke, serangan jantung, gagal jantung, kanker, batu kandung empedu, batu kandung kemih, gout,  artritis gout, osteoartritis, tidur apneu, sindroma pickwickian, dan penyakit lainnya. Oleh karena itu jangan anggap remeh penyakit obesitas itu, karena selain memicu penyakit yang di atas obesitas juga berdampak pada kondisi psikis.
Orang yang mengalami obesitas cendrung mengalami gangguan psikis yang diakibatkan oleh penyakit itu sendiri, diantaranya: orang itu dikarenakan badannya gemuk sekali sehingga jarang sekali bermain dengan orang lain atau bersosialisasi, yang akibatnya orang itu menjadi terasingkan, minder dan kurang percaya diri ini merupakan dampak negatif yang sangat besar, tetapi adakala obesitas itu bisa berdampak positif contohnya orang itu menjadi penyabar dikarenakan sudah tahan dan terbiasa dengan ejekan orang lain terhadap dirinya sehinga dia menjadi orang penyabar. Tetapi kalau dilihat dari dampak negatif dan positifnya dampak negatif lebih banyak yang cendrung sangat merugikan sekali.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar