Kamis, 17 Januari 2013

Kurikulum Penjas dan Olahraga menurut NASPE "Standar Internasional Pendidikan Jasmani dan Olahraga bagi Siswa Sekolah"



Tujuan


  • Mengumpulkan dan mengartikulasikan suara kolektif organisasi profesional dalam menetapkan suatu standar
  • Menetapkan standar global tentang kurikulum pendidikan jasmani di sekolah berkualitas, sehingga menjamin setiap anak dan remaja menjadi terdidik secara jasmani – yang merupakan hak asasi manusia (Piagam PBB).


Manfaat


  • Menyediakan standar muatan yang membentuk landasan bagi pengembangan dan penilaian seluruh kurikulum pendidikan jasmani berbasis sekolah.
  • Mengkomunikasikan secara global sifat kurikulum pendidikan jasmani yang penting bagi seluruh kurikulum
  • Menetapkan definisi operasional yang menyatakan secara implisit perbedaan dan hubungan pendidikan jasmani dengan bidang lain yang terkait seperti dansa, kesehatan, rekreasi, dan olahraga.
  • Menetapkan definisi operasional yang memungkinkan terjadinya dialog global, riset, pemahaman, dan pertukaran di antara profesional sendiri dan antara profesional dengan pimpinan lembaga pemerintah.

Definisi Operasional

Untuk menyamakan persepsi terkait dengan istilah-istilah yang digunakan dalam dokumen ini, maka perlu dikemukakan definisi sebagai berikut:

Pendidikan Jasmani:

Sebagai sebuah bidang kajian akademik, pendidikan jasmani terdiri dari dua komponen besar, yaitu gerak manusia dan kebugaran jasmani (komponen kesehatan dan motorik); dan didasarkan pada disiplin sebagai berikut: teori belajar motorik, perkembangan motorik, kinesiologi, biomekanika, fisiologi latihan, psikologi olahraga, sosilogi olahraga, dan estetika.


Orang Terdidik secara Jasmani:

Adalah orang yang memiliki keterampilan yang diperlukan untuk melakukan berbagai aktivitas jasmani, bugar secara jasmani, melakukan aktivitas jasmani secara teratur, dan memahami nilai-nilai aktivitas jasmani dan sumbangannya terhadap gaya hidup sehat.

Standar:

Standar merujuk pada apa yang harus diketahui dan dapat dilakukan oleh anak/remaja sebagai hasil program pengajaran. Standar 1 sampai 4 merupakan tanggung jawab utama dan unik dari kurikulum pendidikan jasmani. Tidak ada kurikulum lain selain pendidikan jasmani yang memuat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku dalam bingkai gerak manusia dan kebugaran jasmani. Adapun standar 5 sampai 7 merupakan tanggung jawab umum seluruh kurikulum dan ko-kurikuler sekolah. Meskipun demikian, aktivitas jasmani memberikan kesempatan kondusif bagi anak dan remaja untuk mencapai sasaran tersebut. Itulah keunikan pendidikan jasmani.

Standar Global:

Standar global bersifat universal, menampilkan apa yang seharusnya diketahui  dan dapat dilakukan oleh anak/remaja sebagai dampak program pengajaran. Hal ini tidak dapat diasumsikan bahwa setiap anak/remaja di setiap negara akan dapat mencapai seluruh standar muatan pada setiap nomor di setiap waktu. Namun, dalam semangat hak setiap anak/remaja untuk terdidik secara jasmani, ini merupakan tanggung jawab yang melekat pada profesi di negara tertentu untuk membantu secara berkelanjutan dalam pemenuhan standar tersebut.

Standar Muatan:

Standar muatan menerangkan pengetahuan, keterampilan, perilaku inti bidang studi yang diperlukan untuk melakukan berbagai aktivitas jasmani, mencapai/memelihara tingkat kebugaran yang sehat, dan memperoleh keuntungan dari gaya hidup aktif.

Sasaran (benchmarks):

Sasaran merujuk pada apa yang akan diperoleh siswa berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dihasilkan dari program pengajaran. Terdapat indikator kemajuan yang mengarah kepada pencapaian standar. Sasaran diarahkan untuk menjadi urut-urutan taksonomi, dari yang sederhana menuju ke yang rumit.

Kurikulum yang Disesuaikan:

Istilah standar tidak dimaksudkan untuk menggambarkan sebuah kurikulum universal. Namun lebih diarahkan untuk memungkinkan setiap negara untuk menyesuaikan kurikulumnnya dengan berbagai faktor yang memperhatikan standar budaya setempat, mengembangkan harapan kinerja untuk berbagai tingkat kemampuan dan ketidakmampuan, memperluas standar muatan, dan mempergunakan berbagai aktivitas yang memungkinkan. 

Anak-anak dan Remaja:

Anak-anak dan remaja adalah mereka yang secara umum masuk dalam sekolah formal (Sebagai contoh taman kanak-kanak hingga kelas 12, usia 5 – 18)

Netral secara Budaya:

Setiap individu harus memiliki akses kepada muatan inti pendidikan jasmani, yang direncanakan dapat dikuasai oleh anak-anak/remaja tanpa memperhatikan negara atau daerah di mana mereka tinggal.

Hak untuk Belajar

Premis ini menerangkan berbagai bentuk dukungan yang perlu ditempatkan pada tingkat nasional, negara, dan komunitas sekolah, untuk menjamin agar setiap anak/remaja dapat belajar dan mencapai standar yang sesuai dengan tingkat kemampuannya.
  

PRINSIP-PRINSIP “HAK UNTUK BELAJAR”


  • Untuk menjamin hak anak/remaja mencapai standar dan menjadi terdidik secara jasmani:
  • Lembaga pemerintah berkewajiban untuk:
  • Memanfaatkan pendidikan jasmani sebagai alat untuk memenuhi hak asasi manusia dan menjadikannya sebagai wahana pengekpresian kebebasan
  • Memasukkan pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari persekolahan
  • Menyediakan pendidikan jasmani bagi setiap anak
  • Menyediakan kesempatan belajar secara berkelanjutan untuk seluruh sekolah formal
  • Menyediakan bantuan anggaran yang memadai agar terjadi pembelajaran yang direncanakan
  • Menilai pencapaian standar muatan pendidikan jasmani untuk menetapkan penguasaan


Profesi berkewajiban untuk:

  • Menyediakan guru pendidikan jasmani yang disiapkan secara profesional dan terpercaya
  • Menyediakan pembelajaran dan perkembangan secara bertahap
  • Menyediakan pembelajaran secara individual dengan memperhatikan kemampuan, kapabilitas, gaya belajar, dan kecepatan belajar
  • Menyediakan materi dan pengalaman belajar yang kemungkinan besar berhasil
  • Menciptakan dan mengatur lingkungan belajar yang efektif
  • Menyelaraskan kurikulum dengan budaya dan sosio-ekonomi; dan
  • Menilai pencapaian standar muatan pendidikan jasmani yang penting untuk menetapkan penguasaan


Intitusi berkewajiban untuk

  • Menyediakan instruktur bersertifikat yang sesuai dengan standar global untuk penyiapan profesi pendidikan jasmani
  • Menyediakan pengajaran pendidikan jasmani yang berkualitas dan bersifat harian untuk  semua siswa
  • Menyediakan dan membantu perkembangan profesi secara berkala (tahunan) sebagaimana perkembangan pada guru bidang studi yang lainnya.
  • Menyediakan bantuan untuk meningkatkan pembelajaran (seperti kurikulum tertulis, waktu pelajaran, jumlah siswa, sarana dan prasarana, teknologi, jadwal guru) sesuai dengan tingkatan siswa (seperti usia, kelas, tingkat perkembangan, kebutuhan khusus), dan
  • Mengevaluasi kinerja guru, belajar siswa, efektivitas program sama dengan bidang studi yang lain.


Sebagai tambahan, hak untuk belajar dapat direalisasikan hanya bila kebutuhan esensial setiap anak telah tercapai (contohnya asupan kalori dan gizi yang memadai, istirahat, dan pemeliharaan kesehatan).

IMPLEMENTASI


Disadari bahwa kualitas pengajaran dan program pendidikan jasmani bergantung atas keberadaan beberapa komponen yang bekerja secara simultan. Standar ini menyedikan suatu landasan yang mendefinisikan muatan esensial untuk dipelajari oleh siswa, tetapi harus diorganisasikan dalam konteks struktur kurikulum sekolah. Dengan demikian, setiap lembaga sekolah perlu menulis kurikulum sesuai dengan kebutuhan khususnya. Muatan kurikulum, oleh karenanya, merupakan  komponen , yaitu:

Muatan Kurikulum merefleksikan kemampuan belajar secara bertahap

  • Tingkat sekolah dasar menekankan pada keterampilan motorik dasar dalam konteks permainan sederhana yang tepat
  • Tingkat menengah pertama menekankan pada konsep kebugaran komponen kesehatan, yaitu menetapkan dan mencapai tujuan pribadi untuk tingkat kebugaran yang sehat, memodifikasi dan mengenalkan versi permainan yang diketahui secara budaya dan internasional
  • Tingkat menengah atas menekankan pada pengembangan kompetensi yang dipilih siswa, termasuk keterampilan mengikuti program luar sekolah yang tersedia dalam masyarakat, yang berpotensi untuk melibatkan diri dan berpartisipasi sepanjang hayat.


Pengajaran secara individual untuk belajar tuntas

  • Gaya/strategi mengajar majemuk untuk mengakomodasi kecerdasan majemuk, gaya belajar, kemampuan, dan ketidakmampuan.
  • Penilaian sistematis dan reguler yang menghasilkan informasi untuk resep belajar berikutnya
  • Dokumentasi dan artikulasi prestasi siswa.


KAJI ULANG STANDAR


Karena kebutuhan dan kondisi komsumen berubah secara berkelanjutan, standar juga bersifat dinamis. Oleh karena itu, standar direncanakan untuk dikaji ulang secara sistematis dan dimodifikasi secara layak paling tidak setiap 8 tahun.

STANDAR YANG DITENTUKAN

STANDAR 1 : KOMPETENSI DAN KECAKAPAN GERAK


Mendemonstrasikan beberapa kompetensi dan kecakapan gerak dalam bentuk gerakan.
Sasaran-Sasaran (bencmarks)

Kelas  3:

Siswa:
  • Menampilkan keterampilan manipulatif (seperti: mengontrol obyek pada saat melempar, menangkap dan menendang)
  • Menampilkan keterampilan gerak lokomotor (seperti: menjelajah dengan jalan kaki, berlari, skiping, dan sliding)
  • Menampilkan keterampilan gerak non-lokomotor (seperti: penguluran, peregangan, menarik, menekan, dan berbelok)
  • Menampilkan kombinasi gerak (seperti: gerak keterampilan dasar yang mengkombinasikan lari dan menendang, langkah, dan melempar)


Kelas 6 :

Siswa:
  • Mendemonstrasikan modifikasi dan adaptasi gerak
  • Mendemonstrasikan keterampilan khusus (seperti: passing, dribbling, shooting, serve) yang banyak terdapat pada aneka ragam aktivitas tertentu.


Kelas  9 :

Siswa:
  • Mendemonstrasikan strategi yang penting untuk tujuan tertentu dalam berbagai tipe aktivitas yang berbeda (seperti: permainan, menyerang/bertahan, urutan-urutan tari, gaya-gaya renang).
  • Mengkombinasikan berbagai strategi dalam permainan sederhana, modifikasi, dan urutan macam-macam bentuk gerakan (seperti olahraga dan dansa).


Kelas  12 :

Siswa:
  • Menampilkan keterampilan-keterampilan, strategi-strategi, dan urutan aktivitas yang terstruktur (seperti permainan, dansa, dan olahraga).
  • Menampilkan keterampilan dan strategi pada konteks media yang berbeda, (seperti di udara, di daratan dan di air).

  
STANDAR 2 : PENGETAHUAN DAN PENERAPAN KONSEP-KONSEP GERAK

Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip gerak dalam belajar dan pengembangan keterampilan gerak.

Sasaran-Sasaran

Kelas  3

Siswa:
  • Mengidentifikasi gerak-gerak dasar
  • Mendeskripsikan konsep-konsep gerak
  • Mendeskripsikan gerak dasar menggunakan kosa kata yang benar
  • Menerapkan konsep-konsep gerak untuk memodifikasi gerakan


Kelas  6:

Siswa:
  • Mengidentifikasi unsur-unsur penting dari pola gerak dasar.
  • Mengidentifikasi hubungan antara objek, pelaku, dan parameter/kondisi lain.
  • Menggunakan umpan balik (internal dan eksternal) untuk meningkatkan penampilan.
  • Menerapkan konsep-konsep gerak pada keterampilan tertentu.
  • Mengaplikasikan unsur-unsur penting guna meningkatkan penampilan seseorang  dalam keterampilan gerak tertentu


Kelas  9:

Siswa:
  • Memberikan umpan balik untuk meningkatkan prestasi orang lain dengan menggunakan  unsur-unsur penting.
  • Menerapkan prinsip-prinsip biomekanika pada tugas dan kerja keseharian.
  • Mengenal dan menerapkan prinsip-prinsip latihan untuk memperbaiki penampilan.
  • Mengenal karakteristik penampilan berketerampilan tinggi.
  • Menerangkan bagaimana faktor lingkungan mempengaruhi penampilan.


Kelas 12:

Siswa:
  • Menerapkan secara mahir pengetahuan khusus bidang studi (seperti: biomekanika, fisiologi, belajar motorik) saat menganalisis penampilan diri sendiri maupun orang lain.
  • Menerapkan prinsip-prinsip biomekanika dan fisiologi yang dihubungkan dengan pencegahan cedera.
  • Menganalisis penampilan diri sendiri dan orang lain, serta membandingkannya dengan bagian-bagian penting dari gerakan tersebut untuk meningkatkan penampilan.
  • Mengintegrasikan pengetahuan bidang kajian untuk mempelajari aktivitas dan keterampilan-keterampilan baru secara mandiri.
  • Mengevaluasi sumber-sumber belajar secara terus-menerus.
  • Mendeskripsikan bagaimana faktor-faktor fisik, emosi, dan kognitif mempengaruhi keberhasilan.
  • Mengakses sumber-sumber belajar secara terus-menerus





STANDAR 3 : KESEHATAN-PENINGKATAN KEBUGARAN

Mencapai dan memelihara  tingkat kebugaran jasmani yang mendukung kesehatan

Sasaran-Sasaran

Kelas  3

Siswa:
  • Mempertahankan aktivitas jasmani dengan intensitas sedang sampai tinggi pada periode waktu yang pendek
  • Mengidentifikasi tanda-tanda perubahan fisiologis ketika melakukan aktivitas jasmani (seperti: denyut jantung yang meningkat)


Kelas  6:

Siswa:
  • Mengidentifikasi komponen-komponen kebugaran jasmani (seperti: jantung dan pernapasan, kelentukan, kekuatan dan daya tahan otot, dan komposisi tubuh)
  • Mengidentifikasi aktivitas yang terkait dengan masing-masing komponen di atas


Kelas  9:

Siswa:
  • Berpartisipasi aktif dalam aktivitas jasmani dari intensitas sedang sampai tinggi yang mampu meningkatkan status kebugaran
  • Menghubungkan hasil tes kebugaran dengan status kesehatan dan kemampuan pribadi dalam melakukan berbagai aktivitas
  • Melakukan tes kebugaran untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai status kebugaran pribadi
  • Menerapkan prinsip dasar latihan untuk meningkatkan kebugaran pribadi



Kelas 12

Siswa:
  • Mengembangkan tujuan kebugaran berdasarkan karakteristik kebugarannya pribadi
  • Menilai indikator fisiologis selama dan setelah melakukan latihan dan menghubungkan hasilnya dengan tujuan kebugaran
  • Membuat dan menerapkan secara mandiri program kebugaran pribadi


STANDAR 4: GAYA HIDUP AKTIF SECARA FISIK

Menunjukkan gaya hidup aktif secara fisik

Sasaran-sasaran

Kelas 3

Siswa:
  • Melibatkan diri dalam aktivitas fisik mulai intensitas sedang hingga tinggi
  • Mengidentifikasi faktor-faktor kesenangan dan ketidaksenangan seseorang dalam melakukan aktivitas fisik
  • Berpartisipasi secara sukarela dalam aktivitas fisik di luar jam pelajaran pendidikan jasmani


Kelas 6

Siswa:
  • Mengidentifikasi minimal satu aktivitas jasmani pada setiap komponen kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan
  • Memilih dan berpartisipasi secara teratur dalam aktivitas fisik untuk meningkatkan keterampilan
  • Mengidentifikasi manfaat kesehatan yang diperoleh dari keikutsertaan dalam aktivitas fisik secara teratur (contoh: merasa baik, mencegah sakit dan penyakit, mengurangi stress)


Kelas 9

Siswa:
  • Mengidentifikasi intensitas aktivitas fisik sedang hingga tinggi yang memberikan kesenangan pribadi
  • Mengidentifikasi berbagai peluang untuk berpartisipasi secara teratur dalam aktivitas fisik baik di sekolah maupun di masyarakat
  • Menganalisis minat dan kemampuan pribadi yang berhubungan dengan kencenderungan gaya hidup sehat
  • Menganalisis secara kritis berbagai karakteristik gaya hidup sehat
  • Mengembangkan tujuan/target melakukan aktivitas fisik untuk dirinya sendiri
  • Berpartisipasi setiap hari dalam beberapa bentuk aktivitas untuk dapat meraih kebugaran


Kelas 12

Siswa:
  • Mengeksplorasi berbagai aktivitas fisik yang belum pernah dilakukan (baru) untuk menarik minat pribadi baik di dalam maupun di luar jam pelajaran pendidikan jasmani
  • Membedakan berbagai bentuk aktivitas fisik sesuai dengan aneka sasaran/target kebugaran
  • Memelihara gaya hidup aktif secara fisik dengan mengatasi hambatan untuk berpartisipasi teratur
  • Mengidentifikasi bagaimana pola partisipasi dalam beraktivitas dapat membawa perubahan dalam kehidupan


STANDAR 5: PERILAKU PRIBADI DAN SOSIAL

Menunjukkan perilaku bertanggung jawab secara pribadi dan sosial dalam konteks aktivitas jasmani.

Sasaran-Sasaran

Kelas 3

Siswa:
  • Menerapkan berbagai peraturan dan prosedur di dalam kelas
  • Menampilkan praktek yang aman dalam aktivitas jasmani
  • Saling berbagi ruang dan perlengkapan (prasarana-sarana) dengan siswa lain

  

Kelas 6

Siswa:
  • Menerapkan konsep keselamatan dalam melakukan gerakan
  • Kerja secara produktif dan independen sebagaimana halnya bekerjasama dengan rekan di dalam suatu kelompok kecil
  • Mengenal konsep “fair play” dan sportivitas seperti konsep etik dan cita-cita Olympiade
  • Bertanggung jawab atas perilaku pribadinya
  • Merespon secara wajar dalam menerima kemenangan dan kekalahan


Kelas 9

Siswa:
  • Menerapkan aturan tertentu yang telah ditetapkan dan menunjukkan etika
  • Mengatasi konflik yang muncul pada saat melakukan aktivitas jasmani
  • Menunjukkan “fair play” dan pengendalian diri secara memadai pada saat melakukan aktivitas jasmani
  • Memilih aktivitas berdasarkan pertimbangan keselamatan dan bahaya yang mungkin terjadi baik bagi dirinya maupun orang lain
  • Meraih tujuan kelompok dalam aktivitas kelompok dan kompetitif
  • Memecahkan masalah melalui analisa sebab, akibat, dan kemungkinan solusinya


Kelas 12

Siswa:
  • Memahami unsur “fair play”, kejujuran, etika, dan tekanan teman dalam wilayah perilaku pribadi
  • Bertanggung jawab dan menolong sesama teman untuk bertanggung jawab pada saat melakukan aktivitas fisik
  • Menerapkan konsep komersial untuk partisipasi pribadi dalam aktivitas fisik (misalnya: akses, biaya, dan keselamatan)
  • Mengundang orang lain untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik sesuai dengan pilihannya
  • Menunjukkan kerjasama dalam konteks aktivitas kompetitif
  • Bekerjasama dalam menetapkan tujuan kelompok
  • Memberi kontribusi secara bermakna untuk meraih tujuan kelompok


STANDAR 6:      MEMAHAMI DAN MENGHORMATI PERBEDAAN INDIVIDU

 Menunjukkan pamahaman dan hormat terhadap perbedaan individu di antara partisipan yang terlibat dalam aktivitas fisik

Sasaran-Sasaran

Kelas 3

Siswa:
  • Membedakan perilaku hormat dan tidak hormat
  • Menunjukkan perilaku yang penuh hormat dan hormat terhadap teman sekelas


Kelas 6

Siswa:
  • Berinteraksi secara positif dengan semua teman kelasnya tanpa membedakan individu (seperti ras, jender, kemampuan, kecacatan, tradisi, kesukuan, dan agama)
  • Mengeksplorasi kesadaran etnis/budayanya dan appresisasi melalui partisipasi dalam aktivitas fisik (misalnya: permainan dan tari dari kelompok budaya/etnis tertentu)
  • Menyadari perbedaan dan persamaan di antara orang-orang yang memberi kontribusi terhadap aktivitas kooperatif dan kompetitif


Kelas 9

Siswa:
  • Memahami pengaruh keunikan budaya, agama, etnik, serta nasional terhadap aktivitas jasmani (misalnya: bentuk latihan, permainan, olahraga)
  • Merespon secara positif perbedaan individu (seperti: jenis kelamin, tradisi, agama, etnis, kemampuan, dan kecacatan)


Kelas 12

Siswa:
  • Menganalisis peran olahraga, permainan, dan tari dalam kehidupan masyarakat. (Misalnya berdasarkan perspektif sejarah dan kekinian, olahraga tradisional/aktivitas asli suku tertentu atau masyarakat global seperti dalam Olimpik atau pada tingkat dunia lainnya)

  

STANDAR 7:      KEBERMAKNAAN PERSONAL YANG DIPEROLEH DARI AKTIVITAS JASMANI

Memahami bahwa aktivitas jasmani memberi kesempatan untuk memperoleh kesenangan, tantangan, ekspresi diri, dan interaksi social

Sasaran-Sasaran

Kelas 3

Siswa
  • Mengidentifikasi perasaan yang diperoleh dari aktivitas jasmani yang dilakukan
  • Mengidentifikasi aktivitas jasmani yang menyenangkan


Kelas 6

Siswa
  • Mendeskripsikan hubungan antara penguasaan keterampilan dan kesenangan
  • Mencoba melakukan aktivitas yang belum pernah dilakukan (baru)
  • Mendeskripsikan perasaan seseorang ketika mengalami kegagalan, keberhasilan, dan mendapat tantangan dalam aktivitas jasmani


Kelas 9

  • Siswa
  • Memilih aktivitas jasmani yang dapat memenuhi kebutuhan pribadinya
  • Mengajak orang lain untuk berpartisipasi dalam aktivitas jasmani sesuai dengan pilihannya

  

Kelas 12

Siswa
  • Menentukan karakteristik aktivitas jasmani yang secara pribadi menyenangkan, menantang, dan sesuai dengan kebutuhannya (misalnya: aktivitas yang bersifat kompetitif, resiko tinggi, individual, interaktif, estetis, relaks, meningkatkan self-esteem, dan pengisi waktu senggang)
  • Memahami gerak manusia sebagai media untuk ekspresi diri (misalnya: gerak kreatif, body language, ekspresi cita-cita Olimpiade)


National Association for Sport and Physical Education/AAHPERD (1995). Moving into the future: National Standars for physical education. Rink, J.: Chair. Reston, VA, USA: Mosby
Perlu kiranya dicatat bahwa para penulis dokumen ini me-reviu apa-apa yang sudah tersedia dari setiap negara anggotanya, memilih standar NASPE/AAHPERD sebagai dasar, dan melakukan proses penyempurnaan sasaran yang merefleksikan keluasan isi pada masing-masing standar. Sasaran tersebut, walaupun mungkin tidak seluruhnya, berperan untuk menciptakan esensi dan urutan materi, yang direfleksikan melalui munculnya dokumen secara berulang-ulang dari berbagai negara. Draf awal disebarluaskan pada semua anggota ICHPER-SD yang mewakili setiap negara untuk kepentingan reviu dan rekomendasi.
 Standar nasional pendidikan jasmani dari NASPE/AAHPERD digunakan sebagai dasar untuk pengembangan dokumen ini dengan alasan bahwa proses reviu dan penulisan dokumen NASPE/AAHPERD dilakukan secara ekstra intensif. Pengembangan standar NASPE menghabiskan waktu lebih dari sembilan tahun, dilakukan oleh dua kelompok panitia secara terpisah, masing-masing kelompok melibatkan guru pendidikan jasmani pendidikan dasar dan menengah, melibatkan pemegang kebijakan kurikulum dan pedagogi, dan melibatkan para ahli pengukuran dan evaluasi. Proses ini melibatkan reviu yang menyeluruh terhadap asesmen yang tersedia, reviu kritis oleh para guru pendidikan jasmani dari berbagai tingkatan dan dari berbagai keyakinan, pendapat, dan proses pembuatan dan pembangunan konsensus melalui workshop nasional bekerjasama dengan konvensi tahunan AAHPERD (1987-1991; 1992-1995). Selain dari itu, masukan yang diperoleh didiskusikan dengan enam perwakilan konvensi AAHPERD dan didiskusikan pada berbagai konferensi AAHPERD pada berbagai negara. Lebih dari itu juga, reviu dan konsultasi dilakukan dengan perwakilan dari bidang studi lain (matematika, seni, dan sains), organisasi pendidikan yang menyediakan  informasi untuk membantu klarifikasi dan menetapkan tujuan pendidikan esensial. Tujuan dari usaha ini adalah untuk menetapkan standar isi secara nasional, yang merefleksikan pergerakan pembaharuan di bidang pendidikan 
Panitia yang membahas hasil-hasil NASPE (1986-1992) menganalisa pertanyaan, apa yang harus diketahui dan mampu dilakukan siswa?  Hasilnya ditandai dengan berkembangnya definisiseseorang yang terdidik secara fisik (physically educated person), yang di dalamnya tercakup lima komponen yang kemudian dikembangkan menjadi 20 pernyataan dengan menambahkan contoh sasaran-sasaran pada tingkatan kelas tertentu yang sudah ditetapkan. 
Karya ini telah dipublikasikan dalam dokumen, Outcome of Quality Physical Education Programs (1992). Panitia kedua, The Physical Education Standards and Assesment Task Force (1992-1995), melakukan pekerjaannya didasarkan pada hasil panitia Outcomes (Outcomes Committee), dan mengklarifikasi lebih jauh isi pendidikan jasmani dengan cara mengidentifikasi standar isi. 
Penetapan tingkat kelas dibuat secara teliti yang fungsinya lebih bersifat sebagai petunjuk untuk mencapai sasaran tersebut. Untuk itu harus dipahami bahwa harapan ini mewakili bagian akhir dari masing-masing struktur tingkatan. Beberapa siswa mungkin mencapai sasaran lebih awal dan yang lain bisa jadi tidak dapat mencapainya pada waktu yang diharapkan. Yang penting adalah belajar harus berjenjang sesuai dengan perkembangan tingkat penguasaan materi belajar masing-masing individu. Lebih dari itu, faktor-faktor seperti: jumlah waktu untuk pemberian instruksi, kualitas instruksi, waktu berlatih/praktek, perkembangan siswa, pada gilirannya akan mempengaruhi kemajuan belajar siswa. Oleh karena itu, tanpa memperhatikan penentuan tingkatan kelas, para guru bertanggung jawab untuk menilai setiap anak sesuai dengan tingkatan belajarnya masing-masing, dan kemudian men-diagnostik, merekomendasikan, dan merencanakan pembelajaran yang sesuai. Penekanan area umum dari masing-masing tingkatan sekolah ditandai oleh bagian yang berjudul “Penerapan”. Penekanan area ini juga membantu dalam penyediaan pembelajaran yang berurutan, namun bersifat lebih luas dan mungkin nampak lebih fleksibel daripada tingkatan kelas yang didisain secara khusus. 
Untuk keperluan standar tersebut, penentuan tingkatan kelas dikaitkan dengan klasifikasi usia sebagai berikut:

Tingkatan Kelas ->  Rata-rata Usia

3 --------------> 8 – 9
6 -------------->11 – 12
9 -------------->14 – 15
12-------------->17 – 18

Pernyataan Dukungan:

PENDIDIKAN JASMANI MERUPAKAN HAK ASASI MANUSIA


ICHPER-SD menghormati hak-hak setiap anak dan remaja untuk mencapai standar perkembangan jasmani, mental, spiritual, dan sosial yang bermanfaat untuk melaksanakan fungsi kehidupan secara bermartabat. Lebih lanjut, ICHPER-SD mendorong penetapan hak-hak setiap anak dan remaja tersebut, tanpa memperhatikan status kehidupan individu.
ICHPER-SD berkeyakinan bahwa kebebasan dapat direalisasikan hanya bila hak seseorang dapat diwujudkan, dan kebebasan tanpa syarat dapat direalisasikan hanya bila kondisi tersebut memberikan kebebasan pada individu yang bersangkutan.
ICHPER-SD mengakui peran terhadap pemenuhan hak tersebut, yaitu kebebasan, dan karenanya menerima tanggungjawab lingkup tujuan tersebut untuk membantu menyediakan kondisi yang diperlukan bagi setiap anak dan remaja menjadi terdidik secara jasmani – sebuah prakondisi agar menjadi yang terbaik.
Untuk mencapai tujuan tersebut, ICHPER-SD akan:
Membantu organisasi profesional nasional secara global, untuk:
Mengembangkan strategi dukungan yang didesain untuk mencapai kelompok seperti orang tua, pegawai pemerintah, administrator sekolah, lembaga pendidikan, kementerian pendidikan dan/atau olahraga.
Menyebarluaskan pengalaman pendidikan jasmani yang berkualitas untuk setiap anak dan remaja melalui adopsi dan promosi Standar Internasional Pendidikan Jasmani dan Olahraga bagi Anak Sekolah
Menyebarluaskan pengajaran yang berkualitas melalui adopsi dan promosi standar global untuk persiapan profesional guru pendidikan jasmani.
Mengembangkan strategi untuk membantu asosiasi profesi nasional menyediakan layanan bagi praktisi profesi secara individu, pegawai pemerintah, administrator sekolah, pimpinan lembaga terkait, kementerian pendidikan dan/atau olahraga; dan
Menyebar-luaskan secara global dan juga melakukan riset berkelanjutan untuk pencapaian hak tersebut di atas.

UNICEP, Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Pembiayaan Anak-anak. @ September 1990. Konvensi Hak Anak.

Rencana Promosi
STANDAR PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA
BAGI SISWA SEKOLAH
 Hakikat dasar sebuah profesi adalah memberikan layanan yang berkualitas kepada konsumen, memenuhi kebutuhan dasar manusia. Karena itu, hal ini  merupakan kewajiban yang melekat pada profesi pendidikan jasmani untuk menetapkan dan menyebarluaskan standar kurikulum pendidikan jasmani sekolah. Menjadi orang terdidik secara jasmani merupakan kebutuhan global. Karenanya, hal itu merupakan tanggungjawab organisasi profesi internasional untuk mengarahkan upaya secara aktif dalam pembelajaran pendidikan jasmani sekolah yang berkualitas ke seluruh dunia. 
ICHPER-SD menghargai tanggungjawab tersebut untuk memenuhi kebutuhan di atas melalui tiga tujuan sebagai berikut: (1) pengembangan standar dan program kurikulum, (2) bantuan pengembangan program di seluruh dunia, dan (3) advokasi dan promosi program aktivitas jasmani harian dan berkualitas di seluruh dunia. Sebagai salah satu alat untuk mencapai tujuan tersebut, ICHPER-SD telah mengembangkan Standar Internasional Pendidikan Jasmani dan Olahraga bagi Anak Usia Sekolah, yang tersedia dalam berbagai bahasa.  
Standar tersebut direncanakan untuk merepresentasikan suara profesi secara global, diharapkan bahwa seluruh organisasi profesi internasional yang berkaitan dengan pendidikan jasmani dan olahraga akan mendorong dan mendukung secara aktif standar tersebut dalam rangka memenuhi tujuan umum dan khususnya. Lebih lanjut, setiap organisasi profesi pendidikan jasmani dan olahraga nasional diharapkan mampu mengadopsi dan menyebarluaskan standar tersebut di setiap negaranya dalam rangka memenuhi tujuan umum dan khususnya. 
Rencana berikut ini didesain untuk mempromosikan pelaksanaan standar-standar tersebut oleh organisasi profesi internasional lainnya, dan mengadopsi serta menyebarluaskan standar tersebut oleh organisasi profesi nasional. 

Dukungan oleh Organisasi Profesi Internasional
Strategi:
Mengundang semua organisasi profesional internasional untuk pendidikan jasmani dan olahraga guna memberikan persetujuan standarisasi yang disahkan oleh UNESCO dan ICHPER-SD. 
Dukungan tersebut meliputi:
Inventarisasi organisasi pendukung standarisasi. Penyesuaian pemahaman dari standarisasi dengan tukar menukar gambaran dukungan untuk kesinambungan organisasi.
Penerbitan sertifikat sebagai pengesahan


Tolok Ukur Keberhasilan
Akhir tahun 2001
Paling tidak 75% organisasi profesi internasional yang diundang mempunyai keinginan untuk mengkaji standarisasi yang telah disahkan.

Akhir tahun 2002
Setidaknya sekitar 75% organisasi profesi setuju untuk mengkaji standarisasi yang telah disahkan. 

Akhir tahun 2002
Akhir tahun 2002 80% lembaga keolahragaan pemerintah mendukung standarisasi yang telah disahkan. 

Akhir tahun 2003
ICHPER-SD akan sudah berhasil menempatkan standar tersebut secara penuh di berbagai agenda konferensi tingkat internasional.

ADOPSI DAN PROMOSI OLEH ORGANISASI PROFESI NASIONAL
Strategi:
Mengundang semua organisasi profesi (pusat dan daerah) yang mempunyai kepedulian tentang pendidikan jasmani dan olahraga untuk mengadopsi dan mempromosikan standar tersebut.
Adopsi tersebut meliputi:
Menginventarisir organisasi yang mengadopsi standar. Dapat dipahami bahwa memodifikasi standar tersebut akan didiskusikan dengan pengadopsi lain untuk memberi kesempatan organisasi tersebut mempertahankan atau membatalkan adopsi.
Menerima sertifikat pengakuan sebagai pihak yang telah melakukan adopsi
Kesempatan berpartisipasi pada modifikasi standar berikutnya
Akses terhadap materi dan sumber daya yang ada
Berlangganan jurnal ICHPER-SD dalam satu tahun
Harapan agar organisasi dapat menyebarluaskan standar kepada anggota melalui satu media cetak yang diterbitkan oleh organisasi
Harapan agar organisasi mempromosikan standar melalui konferensi nasional maupun regional yang relevan
Menyediakan materi dan sumber daya manusia yang layak (misalnya: pelayanan website, bahan cetakan, pelayanan konsultasi) untuk organisasi profesional pusat dan daerah termasuk (tetapi tidak terbatas pada) topik-topik seperti strategi dari promosi, penyesuaian dan pengaktualisasian standar (praktisi, orang tua, penyelenggara pemerintahan, petugas administrasi sekolah, lembaga pendidikan, dan lembaga terkait lainnya).
Mengembangkan dan menerapkan desain penelitian untuk menentukan pada tingkatan mana standar tersebut dapat diterapkan

Tolok ukur keberhasilan
Akhir tahun 2001
Setidaknya sekitar 66% organisasi pusat dan daerah telah berkeinginan untuk me-reviu standar yang mungkin diadopsi dan dipromosikan 

Akhir tahun 2001
ICHPER-SD telah menyusun daftar sumber-sumber yang tersedia bagi negara-negara yang berkeinginan sama. Daftar tersebut akan dikirimkan kepada organisasi yang telah setuju mengadopsi dan mempromosikan standar tersebut. 

Akhir tahun 2002
Sekitar 50% dari organisasi yang setuju untuk mereviu standar akan telah setuju mengadopsi dan dan mempromosikan standar tersebut. 

Akhir tahun 2002
ICHPER-SD akan telah mempunyai rencana penelitian pengembangan, untuk diterapkan pada akhir tahun 2003 

Akhir tahun 2003
Sekitar 75% dari seluruh organisasi yang setuju mengadopsi dan mempromosikan standar tersebut akan telah melaporkan standar dan juga diharapkan mengagendakannya pada dua konferensi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar