Bagaimana Posisi Tidur yang Benar?
Kebanyakan orang sering tidak memperhatikan posisi tidur
mereka, mereka tidur seenaknya saja tergantung kebiasaannya, ada yang
terlentang, menyamping, telungkup, bahkan ada yang tidak beraturan. Kalau
posisi tidur kita salah, maka tidur kita bisa jadi sangat beresiko terkena
cidera ataupun penyakit. Misalnya tidur di kursi dengan posisi bersandar di
samping pembatas kursi yang pembatas kursinya terlalu tinggi untuk dijadikan
bantal, yang akibatnya leher kita akan sakit, dan peredaran darah yang menuju
ke otak tidak lancar sehinga menjadi pusing. Untuk itu perhatikanlah posisi
tidur yang benar agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Posisi tidur yang benar adalah posisi tidur yang dilakukan
oleh Nabi Muhammad SAW, diantaranya posisi badan menyamping ke kanan, punggung
lurus, tungkai agak ditekuk sedikit, dan tangan kanan sebagai sandaran kepala.
Posisi tidur seperti ini banyak sekali manfaatnya menurut medis. Diantaranya
sebagai berikut:
1. Mengistirahatkan otak sebelah kiri.
Secara anatomis, otak manusia terbagi menjadi dua bagian
kanan dan kiri. Bagian kanan adalah otak yang mempersarafi organ tubuh sebelah
kiri dan sebaliknya. Umumnya kita menggunakan organ tubuh bagian kanan sebagai
anggota tubuh yang dominan dalam beraktifitas seperti makan, memegang dan
lainnya.
Dengan tidur pada posisi sebelah kanan, maka otak bagian
kiri yang mempersarafi segala aktifitas organ tubuh bagian kanan akan terhindar
dari bahaya yang timbul akibat sirkulasi yang melambat saat tidur/diam.
Bahaya tersebut meliputi pengendapan bekuan darah, lemak,
asam sisa oksidasi, dan peningkatan kecepatan atherosclerosis atau penyempitan
pembuluh darah. Sehingga jika seseorang beresiko terkena stroke, maka yang
beresiko adalah otak bagian kanan, dengan akibat kelumpuhan pada sebelah kiri
(bagian yang tidak dominan).
2. Mengurangi beban jantung.
Posisi tidur kesebelah kanan yang rata, memungkinkan cairan
tubuh (darah) terdistribusi merata dan terkonsentrasi di sebelah kanan (bawah).
Hal ini akan menyebabkan beban aliran darah yang masuk dan keluar jantung lebih
rendah. Dampak posisi ini adalah denyut jantung menjadi lebih lambat, tekanan
darah juga akan menurun. Kondisi ini akan membantu kualitas tidur.
Tidur miring ke kanan membuat jantung tidak tertimpa organ
lainnya. Hal ini disebabkan karena posisi jantung yang lebih condong berada di
sebelah kiri. Tidur bertumpu pada sisi kiri menyebabkan curah jantung yang
berlebihan, karena darah yang masuk ke atrium juga banyak yang disebabkan karena
paru-paru kanan berada di atas. Sedangkan paru-paru kanan mendapatkan pasokan
darah yang lebih banyak dari paru-paru kiri.
3. Mengistirahatkan lambung.
Lambung manusia berbentuk seperti tabung berbentuk koma
dengan ujung katup keluaran menuju usus menghadap kearah kanan bawah. Jika
seorang tidur kesebelah kiri maka proses pengeluaran chime ( makanan yang telah
dicerna oleh lambung dan bercampur asam lambung ) akan sedikit terganggu, hal
ini akan memperlambat proses pengosongan lambung.
Hambatan ini pada akhirnya akan meningkatkan akumulasi asam
yang akan menyebabkan erosi dinding lambung. Posisi ini juga akan menyebabkan
cairan usus yang bersifat basa bias masuk balik menuju lambung dengan akibat
erosi dinding lambung dekat pylorus.
4. Meningkatkan pengosongan kandung empedu dan pankreas.
Adanya aliran chime yang lancar akan menyebabkan keluaran
cairan empedu juga meningkat, hal ini akan mencegah pembentukan batu kandung
empedu. Keluaran getah pancreas juga akan meningkat dengan posisi mirin ke
kanan.
5. Meningkatkan waktu penyerapan zat gizi.
Saat tidur pergerakan usus menigkat. Dengan posisi sebelah
kanan, maka perjalanan makan yang telah tercerna dan siap di serap akan menjadi
lebih lama, hal ini disebabkan posisi usus halus hingga usus besar ada dibawah.
Waktu yang lamam selamat tidur memungkinkan penyerapan bias optimal.
6. Merangsang buang air besar (BAB).
Dengan tidur miring ke sebelah kanan, proses pengisian usus
besar sigmoid (sebelum anus) akan lebih cepat penuh. Jika sudah penuh, akan
merangsang gerak usus besar diikuti relaksasi dari otot anus sehingga mudah
buang air besar.
7. Mengisitirahatkan kaki kiri.
Pada orang dengan pergerakan kanan, secara ergonomis guna
menyeimbangkan posisi saat beraktifitas cenderung menggunakan kaki kiri sebagai
pusat pembebanan. Sehingga kaki kiri biasanya cenderung lebih merasa pegal dari
kanan, apalagi kaki menempati posisi paling bawah. Dan aliran darah di kaki
untuk kembali cenderung lebih lambat. Jika tidur miring kanan, maka pengosongan
vena kaki kiri akan lebih cepat sehingga rasa pegal lebih cepat hilang.
8. Menjaga kesehatan paru-paru.
Paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru
kanan. Jika tidur miring ke sebelah kanan, jantung akan condong ke sebelah
kanan. Hal ini tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan lebih besar. Lain
halnya jika bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru-paru kiri
yang berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik.
9. Menjaga saluran pernafasan.
Tidur miring mencegah jatuhnya lidah ke pangkal yang
dapat mengganggu saluran pernafasan. Tidur dengan posisi telentang,
mengakibatkan saluran pernafasan terhalang oleh lidah. Yang juga mengakibatkan
seseorang mendengkur. Orang yang mendengkur saat tidur menyebabkan tubuh
kekurangan oksigen. Bahkan terkadang dapat mengakibatkan terhentinya nafas
untuk beberapa detik yang akan membangunkannya dari tidur. Orang tersebut
biasanya akan bangun dengan keadaan pusing karena kurangnya oksigen yang masuk
ke otak. Tentunya ini sangat mengganggu kualitas tidur.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa posisi tidur yang baik itu adalah posisi tidur yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, diantaranya posisi badan menyamping ke kanan, punggung lurus, tungkai agak ditekuk sedikit, dan tangan kanan sebagai sandaran kepala, karena kalau ditinjau dari segi medis, sungguh banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan tubuh kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar